Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya!

Halo semua! Musim hujan akhirnya datang juga, ya! Meski udara jadi lebih segar, ada satu penyakit yang wajib kita waspadai setiap musim hujan: demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini seringkali muncul di musim hujan karena nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD, berkembang biak dengan cepat di lingkungan yang lembap dan berair.

Yuk, kita bahas lebih lengkap tentang demam berdarah ini, dari gejalanya hingga cara pencegahannya!


Apa Itu Demam Berdarah?


Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue ini memiliki empat jenis atau serotipe, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Setiap orang bisa terinfeksi lebih dari satu serotipe dalam hidupnya, dan infeksi ulang dengan serotipe berbeda biasanya berisiko lebih berat.


waspada demam berdarah

Nyamuk Aedes aegypti ini biasanya aktif menggigit di pagi hingga sore hari, meskipun kadang bisa juga aktif di malam hari dalam kondisi tertentu. Karena gejala awal DBD mirip dengan flu biasa, banyak orang yang tak menyadari hingga terlambat. DBD dapat mengakibatkan komplikasi serius seperti perdarahan organ dalam, bahkan hingga kematian jika tidak segera diberikan penanganan.


Mengapa Musim Hujan Jadi Waktu Rawan?


Musim hujan menciptakan banyak genangan air, baik di lingkungan rumah maupun tempat umum. Genangan ini jadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti karena nyamuk betina senang bertelur di air bersih yang tergenang. Genangan kecil seperti di pot bunga, talang air, bahkan tutup botol bekas pun bisa jadi sarang nyamuk.

Nyamuk ini bertelur di permukaan air, dan larvanya berkembang jadi nyamuk dewasa dalam 8–10 hari. Dengan kondisi lingkungan yang mendukung, populasi nyamuk Aedes aegypti bisa naik drastis, sehingga risiko penularan demam berdarah juga ikut meningkat.


Gejala-Gejala Demam Berdarah yang Harus Diwaspadai


tanda dan gejala demam berdarah

DBD memiliki beberapa gejala khas yang umumnya muncul 4–10 hari setelah gigitan nyamuk. Berikut ini adalah beberapa gejala yang perlu kalian perhatikan:


  1. Demam Tinggi Mendadak
    Demam tinggi, biasanya mencapai 40°C, sering kali menjadi gejala pertama. Demam ini bisa berlangsung 2–7 hari, disertai dengan panas dingin dan tubuh yang terasa lemas.
  2. Nyeri Sendi, Tulang, dan Otot
    Rasa nyeri yang parah, terutama di area sendi, otot, dan tulang sering disebut sebagai “breakbone fever” atau demam yang terasa seperti tulang patah. Nyeri ini bisa sangat mengganggu aktivitas.
  3. Sakit Kepala Hebat
    Sakit kepala intens, terutama di sekitar mata, menjadi gejala lain yang umum dialami oleh penderita DBD.
  4. Mual dan Muntah
    Mual atau muntah berulang bisa terjadi, yang menyebabkan tubuh makin lemah dan kehilangan banyak cairan.
  5. Ruam Kulit dan Bintik Merah
    Beberapa orang mengalami ruam merah atau bintik-bintik merah di kulit yang biasanya muncul di hari ketiga atau keempat.
  6. Pendarahan Ringan
    Gejala pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah, atau memar di kulit juga bisa muncul, terutama pada kasus yang lebih parah.

Langkah Pencegahan Demam Berdarah


Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati, bukan? Berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang Kementerian Kesehatan rekomendasikan dan praktis dapat kalian lakukan di rumah:


  1. Lakukan 3M Plus
    Program 3M Plus adalah langkah pencegahan yang pemerintah anjurkan untuk mengendalikan perkembangbiakan nyamuk. Berikut rincian dari 3M Plus:
    • Menguras penampungan air seperti bak mandi, kolam, dan ember seminggu sekali untuk mencegah larva nyamuk berkembang.
    • Menutup rapat tempat penampungan air agar nyamuk tidak dapat masuk dan bertelur.
    • Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air, seperti kaleng, botol, dan ban bekas.
    • Plus: tambahan tindakan seperti memakai kelambu saat tidur, menaburkan bubuk larvasida di penampungan air.
  2. Tanam Tanaman Pengusir Nyamuk
    Tanaman seperti lavender, serai, dan peppermint bisa menjadi pengusir nyamuk alami. Selain bisa untuk hiasan, tanaman-tanaman ini mengeluarkan aroma yang nyamuk benci.
  3. Gunakan Lotion atau Semprotan Anti Nyamuk
    Menggunakan lotion atau semprotan anti nyamuk juga penting, terutama jika kalian sering berada di luar rumah. Pilih lotion yang aman untuk kulit, terutama bagi anak-anak.
  4. Perhatikan Ventilasi Rumah
    Pasang kawat anti nyamuk di jendela dan ventilasi rumah agar nyamuk tidak bisa masuk ke dalam rumah. Langkah sederhana ini dapat membantu mencegah risiko gigitan nyamuk Aedes aegypti.
  5. Mengajak Gotong Royong Bersihkan Lingkungan
    Ajak tetangga sekitar untuk ikut membersihkan lingkungan dari potensi genangan air. Kerjasama dalam membersihkan lingkungan bisa sangat membantu mencegah penyebaran DBD di wilayah tempat tinggal kalian.

cara mencegah demam berdarah

Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Terinfeksi?


Kalau kalian atau anggota keluarga mengalami gejala yang mengarah ke demam berdarah, sebaiknya segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Dokter akan melakukan tes darah untuk memeriksa ada atau tidaknya virus dengue. Pengobatan demam berdarah biasanya berupa terapi cairan, pereda nyeri, dan istirahat yang cukup.

Ingat, menjaga tubuh tetap terhidrasi penting banget karena dehidrasi bisa memperburuk kondisi. Jika pendarahan atau gejala semakin parah, penderita biasanya akan dirawat di rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut.


Penutup


Di musim hujan, demam berdarah bisa mengintai siapa saja. Dengan memahami cara penularan, gejala, dan langkah pencegahan, kita semua bisa lebih waspada dan siap menghadapi risiko penyakit ini.

Yuk, terapkan kebiasaan bersih, jaga kesehatan lingkungan, dan ajak keluarga serta teman-teman untuk bersama-sama mencegah penyebaran DBD!



Sumber Referensi

Silahkan tinggalkan komentar

4 tanggapan untuk “Waspada Demam Berdarah di Musim Hujan: Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya!”

    • Bisa mbak, karena sereh mengandung senyawa kimia seperti citronella, geraniol, dan neral yang memiliki aroma kuat dan menyegarkan bagi manusia, tetapi tidak disukai nyamuk

Tinggalkan komentar agar aku bisa berkunjung ke blog kalian :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.