Suka Duka Menjadi Mahasiswa Keperawatan

Berhubung sebentar lagi mau wisuda *yeaay 😀

Pada kesempatan kali ini aku akan sedikit berbagi pengalaman mengenai suka duka selama aku menjadi seorang mahasiswa keperawatan. Langsung saja aku akan mulai dengan yang duka alias hal-hal yang (menurutku) engga enak.

 

Duka Menjadi Mahasiswa Keperawatan

 

1. Tugas Seabrek

Kalo ini sih realtif ya, kebanyakan dari jurusan lain akan mengeluhkan hal yang sama. Namun disini sebagai mahasiswa keperawatan tugas-tugas selama menjadi mahasiswa pun tak kalah banyaknya seperti Makalah, Laporan Pendahulan, Asuhan Keperawatan (Askep) dan yang lainnya. Nah seringnya nih di kampusku untuk Laporan Pendahuluan itu ditulis tangan langsung, ngga boleh yang namanya diketik ataupun di print. Kalo sedikit sih no problem ya, nah ini sampe berlembar-lembar kertas folio. Apalagi saat melakukan praktek Keperawatan Jiwa. Yang namanya tugas LP dan SP (Strategi Pelaksanaan) itu jauh lebih banyak dibanding dengan tugas-tugas yang lainnya. Untung saja saat menjadi mahasiswa tingkat akhir karena banyak prakteknya diperbolehkan LPnya di print sedangkan untuk Askepnya tetep harus tulis tangan 😀

2. Tidur Seadanya

Nah yang selanjutnya ini yang terjadi saat dinas malam, saat semua pekerjaan sudah selesai dilakukan (injeksi, mengganti flabot infus yang sudah habis, dll) biasanya perawat senior akan bilang “ayo dek tidur dulu sebentar, tapi kamu tidur didepan ya kalau ada apa-apa langsung bilang ke saya, itu ada tikar digelar aja dilantai daripada kamu tidur di meja”.
Yup, jangan dibayangkan kita sebagai mahasiswa magang akan tidur nyenyak beralaskan kasur yang empuk, boro-boro kasur kadang malah tidur di meja :lol
Pengalamanku selama praktek di rumah sakit pernah yang namanya tidur dimeja, di lantai yang hanya digelar tiker atau bahkan hanya digelar selimut atau sprei, pernah juga ada ruangan yang punya kasur busa dan ada perawat senior yang berbaik hati meminjamkan kasur busa milik perawat ruangan untuk ditiduri mahasiswa (dalam hati berkata terima kasih banyak)

 

3. Tidak Bisa Tidur Nyenyak

Masih lanjutan dari nomor dua, selama dinas malam ngga akan pernah yang namanya tidur nyenyak khususnya bagi mahasiswa magang. Karena biasanya mahasiswa akan tidur disekitar nurse station sedangkan perawat senior akan tidur di dalam ruangan. Selama tidur ada aja pasien yang meminta tolong untuk mengganti flabot infus yang sudah habis meskipun sebelumnya flabot infus yang sudah habis atau tinggal sedikit langsung diganti oleh perawat.
Selain itu saat berjaga di ruang Instalasi Gawat Darutat (IGD) jangan harap bisa tidur nyenyak, nyicil tidur aja terkadang susah karena saking banyaknya pasien yang masuk membutuhkan pertolongan kegawatdaruratan (kecelakaan, dll)

4. Perawat Senior Galak?

Nah ini 😀 sejujurnya menurutku hal yang horror dirumah sakit bukan karena (mungkin) ada penampakan sesosok hantu atau semacamnya tapi ya ini :lol
Galak disini ada banyak macamnya sih ada yang bertujuan supaya kita bisa lebih paham atau ada juga yang memang karena rese. Pernah eh sering sih aku menjumpai yang seperti ini. Salah satunya karena aku dan temanku cuman diem aja (takut salah) eh kena marah, giliran waktu inisiatif mau bantuin juga salah. Serba salah dan dimarahin pokoknya waktu itu 😀

Tapi tenang aja, nggak semua kayak gitu kok. Banyak bangeett aku menjumpai senior yang sangat baik dan mau membimbing kita sebagai adek mahasiswa 😀
Ya pokoknya disabar-sabarin aja toh nggak selamanya kita diruangan tersebut karena statusnya cuman mahasiswa magang.

5. Ujiannya Banyak

 

Suka Duka Menjadi Mahasiswa KeperawatanYang terakhir menurutku ngga enaknya tuh di jurusan keperawatan ujiannya beraneka ragam seperi UTS, UAS, Ujian OSCA (semacam ujian praktek gitu), Ujian praktek (biasanya yang ngadain dari rumah sakitnya, sebelum praktek masuk ke rumah sakit), Responsi, Ujian kasus kelolaan pasien, mengadakan seminar keperawatan setelah selesai praktek di rumah sakit, serta yang menjadi momok yang akan saya hadapi adalah UKOM untuk mendapatkan STR (biasanya yg sudah kerja atau belum di rumah sakit selalu ditanyain tentang STR kalo belum punya suruh nyari dulu). Nah UKOM disini tuh kayak ujian nasional, yang menyelenggarakan nasional dan nggak sedikit yang nggak lulus dan kudu ngulang lagi kalo pengen lanjut kerja di instansi kesehatan.

Setelah yang nggak enaknya aku jabarin sekarang lanjut di bagian yang enaknya.

 

Suka Menjadi Mahasiswa Keperawatan

 

1. Lebih Mensyukuri Nikmat Sehat

Suka Duka Menjadi Mahasiswa KeperawatanSalah satu hal yang aku rasakan manfaatnya dari belajar mengenai ilmu kesehatan adalah kita menjadi semakin paham akan kesehatan serta menjadi semakin lebih menjaga diri agar supaya terhindar dari penyakit. Seperti contoh ketika menjumpai pasien dengan penyakit tertentu, tentu kita akan menggali lebih dalam mengenai penyakit tersebut seperti tanda gejalanya, penyebabnya, komplikasinya, dll. Dengan mengetahui lebih dalam tentang suatu penyakit menjadikan kita (mahasiswa keperawatan) menjadi lebih berhati-hati agar tidak terserang suatu penyakit. Apalagi pengalamanku ketika praktek di ruang Hemodialisa, pasien datang seminggu dua kali untuk cuci darah dan setiap kali melakukan cuci darah biayanya bisa lebih dari 1juta. Hal inilah yang mendorongku serta teman-teman yang lain untuk lebih menjaga kesehatan ginjal kita.

 

 

Caranya? Salah satunya perbanyak minum air putih 🙂

2. Ladang Amal

Suka Duka Menjadi Mahasiswa KeperawatanKarena kebanyakan praktek di rumah sakit dan membantu banyak pasien. Insyaallah banyak amal yang akan kita dapatkan dengan membantu para pasien.

 

3. Banyak Teman

Suka Duka Menjadi Mahasiswa KeperawatanSalah satu dari hal-hal yang disukai adalah dengan seringnya praktek dirumah sakit kita semakin banyak mempunyai kenalan baru entah itu dari praktekan mahasiswa lain, perawat seniornya atau bahkan pegawai rumah sakitnya. Dengan banyaknya kenalan dan waktu bersama selama praktek inilah tak jarang banyak diantara teman-temanku yang tumbuh benih-benih cinta #eaa
Meskipun mungkin pada akhirnya kandas juga karena faktor jarak #ngakak :lol

 

4. Banyak Rejeki

Rejeki disini nggak melulu soal uang lho yaa. Rejeki disini banyak macamnya seperti lebih mengetahui tentang penyakit, perawat senior yang baik (sering dikasih makanan) atau bahkan pasien yang baik. Seringkali pasien mengatakan terima kasih sesudah kita bantu. Dan meskipun terlihat sepele, ada rasa senang tersendiri ketika pasien mengatakan terima kasih. Berasa usaha kita selama praktek seperti lelah-lelahan, banyak diomelin, dll jadi terbayar dengan ucapan terima kasih oleh pasien 🙂

Pernah ada dulu pengalaman temenku praktek sampai di kasih uang pertanda terima kasih sudah dirawat selama ini, meskipun sudah ditolak temenku dengan halus, si pasien tetep kekuh sebagai tanda terima kasih. Bahkan ada pula temenku cewek sampai mau diambil mantu sama si pasien 😀

5. Ada yang Ingin Menambahkan?

Mungkin ada dari teman-teman yang seorang perawat atau masih menjadi mahasiswa ingin menambahi tentang suka maupun dukanya? Hehe 😀

Demikian tadi adalah tulisanku suka dan duka selama menjadi mahasiswa keperawatan. Sejujurnya aku (mungkin ada teman-teman yang lain bernasib sama) nggak pernah terpikirkan untuk masuk ke jurusan ini bahkan aku sempat merasakan “apa ini yang namanya salah jurusan?”. Meskipun begitu karena udah terlanjur (basah) yasudah nyemplung aja sekalian daripada aku keluar pindah jurusan atau kampus. Sampe sekarangpun aku nggak tahu apakah aku akan melanjutkan kuliah/kerja yang sesuai jurusanku ini atau pindah haluan 🙂

Kalo ada teman-teman yang ingin menambahkan atau berbagi pengalamannya, feel free to leave a comment in comment section below 😉

Silahkan tinggalkan komentar

19 tanggapan untuk “Suka Duka Menjadi Mahasiswa Keperawatan”

    • wkwkwk aku yg baru smstr 2 harus tahan tahan begadang pdhl pagi meskipun masih daring jadwal padat setiap hari belum lagi tugas gk berhenti, 1 selesai dateng lagi bahkan sampek ketumpuk

  1. jadi perawat harus punya kelebihan sekarang,, terutama dalam berbahasa asing.. jdi,, gak melulu kerja di rs or klinik ajah,, di sekolah international juga kepake ilmu kita, mereka lbh menghargai kita sebagai perawat,, tp,, syaratnya cuman satu, harus fasih berbahasa asing terutama inggris… ^^

  2. Kalau perawat, masalah tidur seadanya sampai kerja pun harus begitu ya. Tuntutan profesi. Semangat bro, insyallah barakah. 🙂

  3. Akhirnya, semua yg terlanjur nyemplung itu kelar juga ya. Selamat. Semoga ilmu tetap memberi manfaat pada yg membutuhkan dan hobi yg disukai juga tetap jalan 🙂

    • Alhamdulillah one step closer bu 🙂
      Amin amin, semoga dapat bermanfaat bagi orang sekitar 🙂

  4. ayok kuliah lagi jurusan it.. kayaknya a yusuf passionnya d bidang website deh hehehehe..

    Semga aja semuanya berkah yaaa..

  5. Wah. Selamat ya yang mau wisuda. Banyak ya ujiannya jadi perawat. Tetanggaku ada ujian profesi. Eh. Entah sih. Entah ujian atau apa. Pokoknya ada profesi-profesinya gitu. Dia praktek keliling-keliling berbagai RS gitu selama 13 bulan..

    Ngomong-ngomong gambar ilustrasinya cantik..

    • Alhamdulillah, terima kasih 🙏

      Oo itu yang kuliah perawat S1, dia ambil Nersnya atau profesi makanya selama setahunan itu yang ada praktek mulu di rumah sakit hehe 😁

      Nama tema gambarnya flat design mbak, bisa didapat gratis di freepik. Setelah didownload lalu tinggal edit-edit dikit deh ☕

  6. Ya Allah nulis tangan berlembar2 tuh capek nya minta ampooon, mana aku tuh tipe yang harus nulis rapi, kalau jelek dikit suka ngerobekin kertas begitu saja hahaha. Tapi untungnya dulu dikampus jarang ada tugas begitu sih, kalaupun ada gak sampe berlembar2. Eh iya selamat Sakti udah mau wisudaaa!

    • Kuliah jurusan apa sya? 😁 Kayaknya kalo masuk ke jurusanku nggak bakal ada kalimat “nulisnya kudu rapi kalau jelek dikit kertas dirobek” hahaha. Soalnya emang banyak banget yang kudu ditulis, nggak sempet menulis indah 🙋

      Anyway, terima kasih ucapannya 🙏

Tinggalkan komentar agar aku bisa berkunjung ke blog kalian :)

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.