Aku, Kita Berada Tepat Dimana Seharusnya Kita Berada Saat Ini
Tengah malam aku terbangun dari tidurku yang lelap. Aku beranjak menuju kulkas untuk mengambil air minum. Sejenak, aku duduk bersantai di depan kulkas seperti kebiasaanku selama ini. Seraya menikmati dingin dan sejuknya udara yang berhembus dari dalam kulkas.
Aku membuka smartphoneku kemudian menemukan sebuah artikel menarik dari Medium yang berjudul “You Are Exactly Where You’re Supposed to Be Right Now” karya Haven Diaries.
Setelah membacanya, aku semakin sadar bahwa setiap dari kita punya perjalanan hidup yang berbeda. Aku, Kita berada tepat dimana seharusnya kita berada saat ini.
Pernah nggak kita merasa kalau hidup kita stagnan? Teman-teman kita mungkin sudah lulus, dapat pekerjaan mapan, menikah, punya rumah, bahkan anak. Sementara kita masih di tempat yang sama, lalu kita bertanya-tanya, “Kok aku gini-gini aja ya? Apa aku tertinggal jauh dari mereka?”
Aku juga pernah ada di posisi itu, kok. Tapi setelah membaca tulisan tersebut, aku sadar satu hal penting: kita berada di tempat yang tepat sesuai dengan perjalanan hidup yang sudah kita lalui.
Setiap Orang Punya Jalannya Masing-Masing
Hidup ini sering terasa seperti perlombaan, ya? Ada yang sudah melesat jauh di depan, namun ada juga yang tampak tertinggal di belakang. Kita sering membandingkan diri kita dengan orang lain dan merasa gagal kalau belum bisa mencapai apa yang mereka capai.
Tapi, sebenarnya perlombaan itu hanya ilusi. Setiap orang punya garis start yang berbeda. Ada yang memulai dengan keunggulan, ada pula yang harus berjuang lebih keras. Kita juga punya tujuan hidup yang berbeda, jadi nggak ada gunanya membandingkan diri kita dengan mereka.
“Not a single step ahead or behind. Every twist and turn in your journey, every experience, good or bad, has brought you to this very moment.” — Haven Diaries
Pengalaman buruk dan baik yang kita alami adalah bagian penting dari perjalanan hidup. Semua itu membentuk kita menjadi diri kita yang sekarang. Bahkan, kegagalan sekalipun adalah pelajaran berharga yang mempersiapkan kita untuk masa depan.
Tertinggal Bukan Berarti Gagal
Saat kita merasa tertinggal, sebenarnya itu adalah tanda bahwa kita sedang belajar dan bertumbuh. Coba pikirkan: ketika kita merasa “kurang,” bukankah itu mendorong kita untuk introspeksi dan berusaha lebih baik?
Rasa tertinggal bukanlah alasan untuk menyerah. Itu justru pengingat bahwa kita punya keinginan untuk terus maju. Fokuslah pada perjalanan hidup kita sendiri, bukan pada seberapa jauh orang lain sudah melangkah.
“Success is not a race against time. It can be achieved at any pace, and it’s important to focus on progress no matter how small it is, rather than comparing yourself to others.” — Haven Diaries
Jadi, nggak apa-apa kalau kita merasa lambat. Selama kita terus berjalan, itu sudah sebuah pencapaian. Setiap langkah kecil yang kita ambil membawa kita lebih dekat ke tujuan. Bahkan, rasa tertinggal itu bisa jadi tanda kalau kita nggak pernah puas dengan keadaan sekarang dan terus ingin berkembang. Itu adalah hal yang positif!
Instrospeksi Diri: Langkah Awal Menuju Perubahan
Kalau seandainya kita nggak suka dengan diri kita yang sekarang atau hasil yang kita capai saat ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan bukan bersedih apalagi merasa insecure. Yang harus kita lakukan adalah introspeksi diri.
Coba bercermin, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini yang membawa kita menjadi seperti sekarang. Jika ada hal yang kurang tepat, ubahlah mulai hari ini. Dengan begitu, di masa depan kita bisa menjadi versi yang kita inginkan.
Daripada terjebak dalam lingkaran setan merasa kalah atau tertinggal, yuk kita ambil langkah kecil untuk keluar dari sana. Seperti yang dibilang Haven Diaries:
“Life isn’t about being ‘ahead’ or ‘behind.’ It’s about being exactly where you’re supposed to be in this very moment. It’s about taking one step at a time, learning from your experiences, and embracing the journey, messy and beautiful as it is.” — Haven Diaries
Fokus Pada Perjalanan, Bukan Perbandingan
Bayangkan hidup ini seperti mendaki gunung. Ada orang yang cepat sampai ke puncak karena memilih jalur yang terjal dan langsung menanjak. Ada juga yang memilih jalur lebih santai, berhenti menikmati pemandangan, mengambil foto, atau sekadar istirahat sejenak.
Apakah ada yang salah dengan kedua cara itu? Tentu tidak. Pada akhirnya, keduanya akan sampai di puncak, hanya dengan pengalaman yang berbeda.
Sama seperti perjalanan hidup kita. Mungkin sekarang terasa lambat, atau mungkin kita merasa sedang tersesat. Tapi itu bukan berarti kita salah jalan. Kadang, berhenti sejenak untuk menata napas, menguatkan diri, atau mencari arah baru justru bisa membawa kita lebih dekat ke tujuan dengan cara yang lebih bermakna.
Nggak ada gunanya terus membandingkan diri kita dengan orang lain. Mungkin teman kita sudah menikah, punya rumah, atau bahkan memiliki karir impian. Tapi perjalanan mereka bukanlah perjalanan kita. Kita punya jalan yang unik dengan tantangan dan pelajaran yang berbeda.
Kalau terus membandingkan diri, kita hanya akan kehilangan kebahagiaan dari apa yang sudah kita miliki sekarang. Lebih baik fokus pada pertanyaan ini:
• Apakah aku sudah lebih baik dari diriku yang kemarin?
• Apa yang bisa aku pelajari dari hari ini untuk masa depan?
Setiap orang punya waktunya masing-masing. Ada yang berhasil lebih cepat, ada yang membutuhkan waktu lebih lama. Tapi selama kita terus bergerak, kita tetap berada di jalur yang benar.
Syukuri Setiap Langkah Kecil
Kadang, kita terlalu fokus pada tujuan besar sehingga lupa untuk menghargai langkah kecil yang sudah kita capai. Padahal, setiap keberhasilan kecil adalah bagian penting dari perjalanan kita. Jadi, mulai sekarang, yuk lebih banyak bersyukur.
Syukuri setiap pencapaian, sekecil apapun itu. Berterima kasihlah pada diri kita sendiri karena sudah berusaha sampai di titik ini. Dan kalau kita merasa nggak puas, gunakan itu sebagai motivasi untuk introspeksi dan memperbaiki diri.
Perjalanan Hidup Adalah Tentang Pertumbuhan
Ingat, hidup ini bukan soal siapa yang sampai di garis akhir lebih dulu, melainkan tentang siapa yang terus tumbuh dan belajar di sepanjang jalan.
Kadang, melambat atau berhenti bukan berarti menyerah. Justru itu adalah momen penting untuk mengevaluasi arah, memikirkan tujuan, dan mengumpulkan kekuatan. Seperti bunga yang indah, butuh waktu untuk mekar sepenuhnya. Dan seperti pepatah lama: “Hasil yang baik membutuhkan waktu.”
“Don’t let the rush of others pressure you. Instead, enjoy the beauty that lies along your path, for sometimes the most beautiful flowers take the longest to bloom.” — Haven Diaries
Aku, Kita Berada Tepat Dimana Seharusnya Kita Berada
Jadi, kalau kita merasa tertinggal atau terjebak, ingatlah bahwa kita berada tepat di tempat yang seharusnya. Semua yang kita alami—baik atau buruk—adalah bagian dari perjalanan yang akan membawa kita ke masa depan yang lebih baik.
Berhenti sejenak, ambil napas, dan nikmati perjalanan ini. Hidup bukan tentang siapa yang lebih dulu sampai, tapi tentang apa yang kita pelajari dan bagaimana kita tumbuh di setiap langkahnya.
Sekarang, pertanyaannya adalah: Apakah kita siap untuk terus melangkah dan mempercayai perjalanan kita sendiri?
Mari kita nikmati prosesnya, syukuri yang ada, dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita. Karena pada akhirnya, kita tepat berada di tempat yang seharusnya kita berada.
Akhir kata, semoga tulisan ini bisa membantu kita yang sedang merasa lelah atau kehilangan arah. Jangan lupa, setiap perjalanan itu berharga, dan kita luar biasa. Sampai jumpa di tulisan berikutnya!
Sempat stuck dengan pemikiran “kok hidup gini-gini aja ya”. Sementara teman-teman yang lain sudah sukses, bahkan ada yang punya beberapa usaha yang terbilang mapan……antara bahagia dan antara mupeng pengen sukses kayak dia, hanya saja setelah mendengarkan cerita aslinya, perjuangan dan pengorbanan yang dilalui sangat berat, endingnya mundur teratur dan memilih kehidupan yang sedang dijalani saja, memang hidup itu kaya kalimat populer Jawa “Sawang Sinawang”……. So…Let it Flow atau memang perlu jeda sejenak, supaya lebih semangat lagi menjalankan aktivitas dan meromantisasi apa yang ada.
Betul banget, urip iku sawang sinawang
Semua ada rejekinya masing2, tinggal banyakin bersyukur aja biar kita bisa selalu tenang dan bahagia menjalani hidup ini 😁
Memang melelahkan kalau harus selalu mengejar garis hidup seperti orang-orang. Dan kali ini aku lagi milih buat istirahat alias berjeda dulu tanpa memilih pilihan apapun, cuma sekedar menjalani hidup dengan santai dan menikmati aktivitas setiap harinya. Karena hakekatnya semoga semua mahluk di bumi hidup berbahagia selalu, bukan? Bukan justru mengejar validasi yang dikata orang-orang itu adalah perlombaan atau garis hidup yang benar, yang padahal enggak juga.
Yuk berkunjung juga ke blogku https://willynana.blogspot.com/
Betul, setiap orang punya rejeki dan garis hidupnya masing-masing.
Biar gak insecure atau stress, tidak perlu membandingkan rejeki atau perjalanan kita dengan orang lain. Nikmati saja perjalanannya, nanti pada akhirnya juga akan sampai di tujuan