Fotografi Produk Low Budget

[Pengalaman Pribadi]

Jadi ini pertama kalinya aku melakukan sebuah fotografi produk. Jika sebelumnya sering ngerjain project freelance editing untuk sebuah fotografi produk, namun kali ini aku sendirilah yang motret fotonya sekalian ngedit. Semua ini berawal dari seorang temen yang nawarin project admin instagram untuk sebuah produk makanan ringan. Kata dia makanan ringan ini diproduksi di desa campursari, temanggung, jawa tengah. Yang sebentar lagi akan dibangun sebuah tempat wisata disana. Jadi, makanan ringan ini diproduksi dengan maksud untuk memberdayakan warga sekitar.

Fotografi Produk

Beberapa hari setelah dia nawarin ke aku melalui whatsapp, dia dateng kerumah dengan membawa 5 varian rasa.

“Ini tolong difoto dan diedit dulu untuk keperluan instagram bro. Nanti kalo hasilnya bagus, kamu bisa dijadiin admin instagram untuk mempromosikan makanan ringan ini”

Aku yang kebetulan seneng motret dan seneng ngedit ini, ngerasa dapet tantangan untuk mencoba sesuatu yang baru. Langsung gapake lama aku iyain aja permintaannya.

Mulai Bekerja

Awal mula ngerjain project ini tuh bingung. Bingung karena gak punya peralatan yang memadai seperti tempat yang bagus buat ngeshoot, lighting, bahkan boro boro punya background sama stand foto studio.
Mikir mikir mikir, akhirnya ketemu sebuah solusi!.
Aku langsung mengambil beberapa lembar kertas hvs yang kemudian kususun diatas sebuah meja ruang tamu. Dengan memanfaatkan background putih dari dinding ruang tamu, kemudian aku menata beberapa makanan ringan tadi diatas kertas hvs. Setelah terlihat mantap untuk difoto. Aku segera memasang sebuah lensa fix 50mm ke kamera serta memasang tripod agar foto yang dihasilkan bisa lurus sejajar tidak melenceng.

Menggunakan kertas hvs sebagai alasnya
Siap dijepret

Jepret, ganti posisi produknya, jepret, ganti produk dengan varian yang lain, jepret, semua produk difoto bersamaan.
Seperti itu hingga didapatkan foto-foto yang dirasa mantap baru kuakhiri sesi pemotretan malam. Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, sudah lebih dari 4 jam hanya untuk motret saja (maklum masih amatiran) haha.

Proses Edit & Desain

Foto yang belum diedit

Untuk proses editingnya aku menggunakan Adobe Photoshop untuk menghapus background dari obyek fotografi produknya. Sebelumnya aku selalu memotret dengan ekstensi file RAW untuk memudahkan proses editing. Setelah background berhasil dihilangkan, maka selanjutnya menyimpnnya dalam format file PNG.
Setelah didapatkan file dengan format PNG, langkah selanjutnya adalah memulai mendesain untuk foto produknya. Desain disini sangat penting dalam mempromosikan produk melalui instagram karena berfungsi untuk menarik minat pengunjung. Tentu beda antara instagram dengan sosial media lainnya. Karena ini instagram tentu para calon konsumen yang dilihat pertama kalinya adalah foto dari produknya. Jika terlihat menarik dimata mereka, maka mereka akan membaca caption dibawahnya yang bisa berupa deskripsi dari produk yang dijual.
Untuk desainnya, kalian bisa menggunakan photoshop, illustrator, corel draw atau bahkan software lainnya terserah kalian.

Dan ini adalah beberapa foto yang telah dilakukan proses edit dan desain.

Foto yang sudah diupload ke instagram

Kesimpulan

Pelajaran yang bisa kuambil dari cerita ini adalah jangan batasi kreatifitas kalian dengan tidak memiliki peralatan yang mumpuni. Yang penting lakukanlah apa yang ingin kalian lakukan. Dari situ pasti akan muncul ide-ide untuk mengakali peralatan yang tidak dimiliki. Berikut dibawah ini peralatan fotografi produk low budget yang saya pakai.

  1. Kamera Sony Nex 5N, nggak harus pake kamera, kamera smartphone pun bisa. Kan banyak tuh kamera smartphone jaman now yang hasilnya bagus-bagus
  2. Tripod Weifeng, ini tripod murah sih, seratus ribuan juga udah dapet di toko online. Kalo ngga punya tripod, kalian bisa mengakalinya dengan meletakkan kamera/smartphone diatas sebuah benda. Yang penting hasil fotonya sejajar tidak terlalu miring.
  3. Lensa 50mm (Supertakumar), aku pakai lensa 50mm karena hasilnya tajem. Aturan sih lebih fleksibel kalo pake yang 35mm, tapi karena adanya ini ya aku pake yang ini aja ketimbang lensa kit yang menurutku kurang begitu tajam gambarnya. Sekali lagi jangan berfokus pada peralatannya ya, kalo adanya lensa kit gunakalah lensa kit, kalau adanya kamera smartphone ya gunakanlah kamera smartphone.
  4. Lighting, berhubung aku nggak punya lighting, jadi aku pake lighting dari flash smartphone yang aku sorot ke produknya hehe  Lighting ini sangat berperan penting dalam fotografi terutama fotografi yang lebih ke menonjolkan detail suatu objek seperti potrait, foto produk, dll.
  5. Background Foto, background foto yang aku pake disini adalah dengan memanfaatkan tembok ruang tamu yang berwarna putih dengan alasnya yang aku beri lembaran-lembaran kertas hvs. Kalian bisa menggunakan kertas menilla atau karton untuk membuat backgroundnya, bisa berwarna putih atau warna lainnya. Atau background foto dengan latar pemandangan alam juga bagus kok untuk fotografi produk.

Nah jadi itu tadi adalah fotografi produk low budget. Tertarik untuk mencobanya?

Tunggu apa lagi, mulailah berkarya sekarang!

Silahkan tinggalkan komentar

3 tanggapan untuk “Fotografi Produk Low Budget”

  1. […] tolong oleh salah seorang temen kuliahku Siska untuk membantunya melakukan sesi pemotretan foto prewedding sebagai seorang fotografer. Sebuah tawaran yang cukup menarik untuk […]

Tinggalkan komentar agar aku bisa berkunjung ke blog kalian :)